Wireless Fundamentals & Performance
Wireless
Fundamentals & Performance
pada pertemuan kali ini saya akan membahas sedikit mengenai wireless fundamental & Performance. bagi kalian yang ingin mendownload file Wireless Fundamental & Performance kalian dapat mendownloadnya DI SINI !! atau Download Wireless Fundamental & Performance. 😉
- Wireless Fundamentals
- Wireless Performance
Custom Frequencies
Supported Frequency
- A/B/G Atheros kartu chipset ini biasanya mendukung frekuensi
20 MHz Channels
TX Power & RX Sensitivity
Semakin besar troughput yang digunakan
maka secara otomatis Card wireless akan menyesuaikan. Biasanya TX power dan RX sensitivity akan
secara bertahap diturunkan jika troughput yang melewati card
tersebut semakin tinggi.
Mikrotik menampilkan secara detail power yang digunakan
oleh card pada tiap Data-Rates atau troughput
yang berbeda. TX power dapat diubah sesuai keinginan tetapi
TX Power - MIMO
Pada card Mikrotik berstandard N (MIMO) seperti seri
card R52N, R2N TX power
terbaca lebih detail. Karena adanya teknologi MIMO (Multiple IN Multiple
Out) maka
Wireless Modulation
Amplitude Modulation
Modulation QPSK
Data Rate - QPSK
Data Rate - QAM
Data Rate
Wireless Performance
• Interferensi
802.11a/g - 20Mhz
802.11n – 20 Mhz Single Chain
SNR - Test Results
Frames vs HWFrames
Training
Outline Pada materi ini akan dijelaskan mengenai :
- Wireless Fundamentals
• Frequency & Signal
• Tx Power & RX Sensitivity
• Wireless Modulation
- Wireless Performance
• Data Rates
• SNR
• CCQ
• Frame vs HW-Frames
Channels
80211b
Frequency
802.11a
- (12) 20 MHz wide channels
- (5) 40MHz wide turbo channels
Custom Frequencies
MikroTik RouterOS mensuport ISM Band and ‘custom’ frekuensi untuk Atheros cards:
Supported Frequency
- A/B/G Atheros kartu chipset ini biasanya mendukung frekuensi
- 2Ghz band: 2192-2539Mhz
- 5Ghz band: 4920-6100Mhz
- 2Ghz band: 2192-2539Mhz
- 5Ghz band: 4800-6075Mhz
Channels
Width
- Mikrotik mamiliki kemampuan untuk memanipulasi lebar pita kanal yang berpengaruh pada performance link Wireless (Interference & Troughput).
- Supported Channel Width :
- 5 MHz Channels
- 10 MHz Channels
- 20 MHz wide channels
- 40MHz wide turbo channels
- Pemilihan Channel Width (Wireless Band) yang tepat juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap interferensi atau juga bisa meningkatkan troughput.
5 MHz
Channels
• 2GHz-5MHz
• 5GHz-5MHz
• 5 MHz channels
- Keuntungan :
• Lebih fleksibel dan lebih tahan terhadap interferensi
- Kerugian :
• Penurunan Troughput
• Data-Rate / 4
10 MHz
Channels
• 2GHz-10MHz
• 5GHz-10MHz
• 10 MHz channels
- Keuntungan :
• Lebih fleksibel dan lebih tahan terhadap interferensi
- Kerugian :
• Penurunan Troughput
• Data-Rates / 2
20 MHz Channels
• 20 MHz Wide channels
40 MHz
Channels
• 2.4GHz-Tubo
• 5GHz-Turbo
• 40 MHz channels
- Keuntungan :
• Bisa mendapatkan Troughput yang besar ~80-90 Mbps
- Kerugian :
• Rentan Interferensi
TX Power & RX Sensitivity
Wireless Card memiliki spesifikasi TX Power
dan RX Sensitivity yang bervariasi sesuai dengan kualitas dari card
itu sendiri. Tidak hanya pada kualitas, TX power dan
RX sensitivity juga akan berubah sesuai dengan Band yang digunakan
dan besar troughput yang melewati card tersebut.
TX Power
memaksakan
tx power tinggi pada rate tertentu bisa mengakibatkan
kerusakan pada wireless card.
TX Power - MIMO
ada dua
rangkaian Power Oscilator pada Card Wireless yang menyebabkan
total power pada card bertambah dua kali lipat. Kenaikan dua
kali lipat power maka akan bertambah 3db.
Wireless Modulation
Digital
signal: 1,0,1,1,0,1,0,0
Wireless
Modulation
Modulasi adalah sebuah teknik dimana sebuah
gelombang pembawa digunakan untuk membawa informasi dari satu
tempat ke tempat lain. Di Wireless LAN gelombang analog
digunakan untuk membawa informasi digital. Elemen Gelombang baik itu amplitudo, fase, atau
frekuensi, dimodifikasi sedemikian rupa sehingga informasi yang hadir pada gelombang dapat diuraikan di sisi penerima.
- Tiga jenis utama dari modulasi digital adalah:
• Amplitude Shift Keying (ASK)
• Phase Shift Keying (PSK)
• Frequency Shift Keying (FSK)
Amplitude Modulation
Amplitude Shift Keying (ASK) – adalah modulasi yang melakukan
modifikasi terhadap amplitudo dari sebuah gelombang.
Amplitude
modulation
• Bit stream = 10110100, bit rate = 1 bps, f = 4 Hz, a0
= 1, a1 = 4
DPSK
Modulation
Phase Shift Keying (PSK) - merupakan skema
modulasi digital yang mengirimkan data dengan mengubah
atau memodifikasi fase sinyal gelombang pembawa.
Differential
phase-shift keying
• Example: Bit stream = 10110100, bit
rate = 1 bps, a = 1, f = 2 Hz
Modulation
DSS,DPSK
• Direct-sequence spread spectrum
• Bit 1 frequency is reduce
Chipping
sequence, +1;-1; +1; +1;-1; +1; +1; +1;-1;-1;-1
Modulation QPSK
QPSK menggunakan empat titik pada diagram konstelasi
sekitar lingkaran. QPSK Dengan empat tahap dapat mengkodekan dua bit
per simbol, yang ditunjukkan pada diagram dengan pengkodean tertentu untuk
meminimalkan tingkat kesalahan bit (BER). Analisis matematika menunjukkan bahwa QPSK dapat
digunakan baik untuk menggandakan data rate dibandingkan dengan
sistem BPSK, tetapi tetap menjaga bandwidth yang sama dari sinyal.
Frequency
Modulation
Frequency Shift Keying (FSK) - adalah skema di
mana informasi digital dikirimkan melalui perubahan frekuensi diskret
gelombang pembawa. FSK termudah adalah FSK biner (BFSK). BFSK harafiah
berarti menggunakan sepasang frekuensi diskrit untuk mengirimkan biner
(0s dan 1s).
Frequency
modulation
• Bit stream = 10110100, bit rate = 1
bps, a = 1, f0 = 3 Hz, f1 = 4 Hz
QAM
Modulation
QAM mengirimkan data dengan mengubah beberapa aspek
dari sinyal pembawa dan menyesuaikan sinyal data digital. QAM menggunakan amplitudo dari dua gelombang dan akan
mengalami perubahan atau modifikasi untuk mewakili sinyal data digital. Modulasi amplitudo dua signal pembawa akan di-ekuivalen dan dapat
dilihat sebagai amplitudo modulasi dan fase modulasi pembawa tunggal.
Quadrature
amplitude modulation
• Bit stream = 10110100, bit rate = 1
bps, symbol rate = 0.5 symbols
per second,a
= 1, f = 1 Hz
Data Rate
Pada
komunikasi Wireless Lan terdapat parameter “Data Rate” yang melambangkan
kemampuan atau kapasitas transfer data dari komunikasi wireless tersebut. Setiap satuan Data Rate menggunakan modulasi
wireles yang berbeda, yaitu menggunakan teknik modulasi yang sudah
disebutkan sebelumnya. Semakin besar Data Rate maka semakin kompleks
modulasi
yang digunakan.
• 802.11b _ 1, 2, 5.5,
11 Mbps
• 802.11a/g _ 6, 9, 12,
18, 24, 36, 48, 54 Mbps
• 802.11n _ Up to 100 ~
200 Mbps
Data Rate -
DSSS,DPSK
QPSK 18, 12 Mb/s
BPSK 9, 6 Mb/s
DSSS 11,
5.5, 2, 1 Mb/s
Data Rate
untuk standard wireless 802.11b masih menggunakan modulasi
standard DSSS,DPSK (Digital PSK). Bandwith maksimal yang
bisa didapatkan adalah 11Mbps
Data Rate -
BPSK
QPSK 18, 12 Mb/s
BPSK 9,
6 Mb/s
DSSS 11, 5.5, 2, 1 Mb/s
Data Rate
untuk standard wireless 802.11a/g menggunakan gabungan
modulasi yang berbeda. Untuk data rate 6 dan 9 Mbps menggunakan
modulasi BPSK.
Data Rate - QPSK
QPSK 18,
12 Mb/s
BPSK 9, 6 Mb/s
DSSS 11, 5.5, 2, 1 Mb/s
Data Rate
untuk standard wireless 802.11a/g
menggunakan gabungan modulasi yang berbeda. Untuk data rate 12
dan 18 Mbps menggunakan modulasi QPSK.
Data Rate - QAM
QPSK 18, 12 Mb/s
BPSK 9, 6 Mb/s
DSSS 11, 5.5, 2, 1 Mb/s
Data Rate
untuk standard wireless 802.11a/g menggunakan gabungan
modulasi yang berbeda. Untuk data rate 24 hingga 54
Mbps menggunakan modulasi QAM.
Data Rate
Wireless N
QAM) Wireless N bisa digunakan untuk mendapatkan transfer rate hingga 300Mbps teoritical atau 200Mbps real troughput.
Wireless Performance
Performance dari wireless link sangat bergantung dari
kualitas signal yang didapatkan dari link wireless tersebut. Banyak sekali
faktor yang mempengaruhi :
• Interferensi
• Freznel Zone
• Visual LOS
• dll
Parameter Data rate pada Wireless Lan tidak
melambangkan secara harafiah dan pasti seberapa besar troughput dari
wireless link tersebut. Karena data rate akan berubah secara dinamis
sesuai dengan kondisi signal dan situasi di sekitar perangkat. Lebih mudahnya Data Rate adalah kemampuan maksimal
troughput untuk komunikasi data half-duplex atau komunikasi satu arah.
Untuk komunikasi dua arah atau Full-Duplex biasanya adalah setengah
dari Data Rate (simetric Full Duplex).
802.11a/g - 20Mhz
802.11a/g -
20Mhz
Performance maksimal dari wireless standard 802.11a/b/g yang menggunakan lebar kanal 20Mhz :
• 20 ~ 50 Mbps
- Menggunakan modulasi :
• 802.11b : DSSS-DPSK
• 5.5Mbps Half Duplex dan 11Mbps Full
Duplex
• 802.11a/g : BPSK, QPSK dan 16QAM
• 20Mbps Half Duplex dan 40Mbps Full
Duplex
- Disupport oleh sebagian besar wireless card.
802.11n – 20 Mhz Single Chain
802.11n – 20
Mhz Single Chain
Performance maksimal dari wireless standard 802.11n Single Chain yang menggunakan lebar kanal 20Mhz :
• 25 ~ 50 Mbps Half Duplex
- Menggunakan modulasi :
• 802.11n 20Mhz Single Chain : BPSK,
QPSK
• 25Mbps Full Duplex dan 50Mbps Half Duplex
- Disupport hanya pada card berstandard 802.11N.
- Lebih stabil dibandingkan dengan standar 802.11a/g
802.11n – 40
Mhz Single Chain
802.11n – 40
Mhz Single Chain
Performance maksimal dari wireless standard 802.11n Single Chain yang menggunakan lebar kanal 40Mhz :
• 50 ~ 100 Mbps
- Menggunakan modulasi :
• 802.11n 40Mhz Single Chain : 16QAM
• 50Mbps Full Duplex dan 100Mbps Half
Duplex
- Disupport hanya pada card berstandard 802.11N.
802.11n – 40
Mhz Dual Chain
802.11n – 40
Mhz Dual Chain
Performance maksimal dari wireless standard 802.11n Dual Chain yang menggunakan lebar kanal 40Mhz :
• 100 ~ 200 Mbps
- Menggunakan modulasi :
• 802.11n : 64QAM
• 200Mbps Half Duplex dan 100Mbps Full
Duplex
SNR – Signal
to Noise Ratio
Sebuah wireless link yang menggunakan frekuensi
tertentu akan menerima apa pun yang ditransmisikan, ditambah lagi kebisingan (gangguan)
di sekitar perangkat. Jika kekuatan transmisi secara signifikan lebih kuat
dari kebisingan, maka perangkat dapat efektif mengabaikan kebisingan. Jika sinyal yang diterima sebanding dengan kebisingan
lingkungan sekitar, maka perangkat wireless tidak akan mampu
membedakan sinyal dari perangkat lawan dengan kebisingan. Hal ini
akan menyebabkan komunikasi wireless dan Data tidak berjalan
dengan baik. SNR adalah rasio perbandingan antara signal yang
diterima dengan gangguan sekitar.
SNR - Test
Serangkaian tes dilakukan untuk menentukan dampak
dari nilai SNR pada performance wireless dan juga berpengaruh pada
kestabilan link terhadap beban link.
• >
40dB SNR = Excellent
signal (5 bars), Cepat terkoneksi, troughput maksimal dan stabil.
• 25dB
to 40dB SNR = Very good
signal (3 - 4 bars), Terkoneksi baik, troughput maksimal.
• 15dB
to 25dB SNR = Low signal
(2 bars), Terkoneksi baik, troughput tidak maksimal.
• 10dB
- 15dB SNR = very low
signal (1 bar), koneksi tidak terlalu stabil, troughput rendah.
• 5dB
to 10dB SNR = no signal,
koneksi sangat tidak stabil, troughput sangat rendah.
SNR – Test
SNR - Test Results
Berdasarkan pengujian ini disarankan menggunakan
sekitar 20dB sebagai SNR minimum untuk link wireless yang stabil. Dengan 20dB SNR menjamin hubungan konstan
dengan kinerja yang cukup baik dan sudah bisa menggunakan QAM modulation. Pastikan untuk menggunakan Wireless Card dan
antenna yang sama di kedua sisi jika memungkinkan. Perubahan yang terjadi di kondisi sekitar,
seperti penambahan gangguan seperti dinding dan gerakan benda besar,
akan mempengaruhi SNR juga. Merupakan ide yang baik dan tepat untuk
memeriksa kembali SNR dari waktu ke waktu, bahkan setelah
jaringan sudah beroperasional.
CCQ – Client
Connection Quality
Client Connection Quality (CCQ) adalah nilai dalam persen yang
menunjukkan efektifitas bandwidth yang digunakan terhadap bandwidth
maksimum yang tersedia secara teoritis. CCQ adalah nilai rata-rata perbandingan Tmin / Treal, yang bisa dihitung untuk
setiap frame data yang dikirimkan, dimana Tmin adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengirim
frame yang diberikan pada tingkat tertinggi tanpa pengiriman ulang Sedangkan Treal adalah waktu yang diperlukan
untuk mentransmisikan frame di kondisi nyata.
CCQ – Test
CCQ
Performance
CCQ berbanding lurus dengan real troughput yang
bisa didapatkan pada sebuah link wireless. Semakin bagus CCQ maka
semakin tinggi troughput yang didapatkan. Tetapi Signal strength yang bagus tidak menjamin mendapatkan
troughput yang tinggi. Hal ini disebabkan di wireless memiliki 2 type
signal strength yaitu :
• TX
Signal Strength – signal
dari perangkat yang diterima di perangkat lawan.
• RX
Signal Strength – signal
perangkat lawan yang diterima di perangkat tersebut.
Jika kedua type signal strength tidak sama
(rata-rata seimbang) maka komunikasi wireless tidak akan
berjalan dengan baik.
CCQ –
Registration Table
CCQ yang
tinggi akan Mendapatkan Troughput Yang maksimal.
CCQ
Performance
Untuk mendapatkan CCQ yang bagus ada beberapa kondisi yang harus
dipenuhi.
• Signal
Strength yang bagus.
• SNR yang besar.
• Freznel
Zone terpenuhi
secara ideal.
• Bebas Interferensi.
Ada beberapa metode dan fungsi di mikrotik yang
bisa digunakan untuk memperbaiki CCQ :
• Menggunakan protocol Nstreme dan Nstreme2 (RouterOS versi 5).
• Mengoptimalkan pengguaan
parameter ACK-Timeout untuk link jarak jauh.
Frames vs
HWFrames
• Wireless Retransmission adalah kondisi dimana wireless
card mengirimkan frame data tetapi tidak menerima acknowledgment (ACK)
frame balasan,
Card akan
mengirimkan ulang sampai mendapatkan balasan.
• Jika
nilai parameter HW-Frames lebih besar dibandingkan dengan nilai Frames
berarti wireless card melakukan banyak pengiriman ulang.
• Tidak
berlaku jika protocol nstreme diaktifkan.
Frames vs HWFrames
Perbandingan
nilai Frames dan HW-Frames secara tidak langsung menunjukkan performance dari link tersebut.
Komentar
Posting Komentar