WDS (Wireless Distribution System) pada Mikrotik
Pengertian WDS (Wireless Distribution System)
Wireless Distribution System (WDS) adalah sebuah sistem untuk memperluas jangkauan jaringan wireless dengan menggunakan dua atau lebih Access Point. Dengan teknik WDS ini, penggunaan kabel sebagai backbone jaringan tidak dibutuhkan, sehingga lebih mudah, murah, dan efisien untuk instalasinya. Access Point tersebut bisa berupa main, relay, atau remote base station.
Suatu Access Point dapat berfungsi sebagai
Syarat untuk membangun Wireless Distribution System (WDS) : Access Point utama maupun Access Point Repeater harus mendukung fitur WDS
Wireless Distribution System (WDS) adalah sebuah sistem untuk memperluas jangkauan jaringan wireless dengan menggunakan dua atau lebih Access Point. Dengan teknik WDS ini, penggunaan kabel sebagai backbone jaringan tidak dibutuhkan, sehingga lebih mudah, murah, dan efisien untuk instalasinya. Access Point tersebut bisa berupa main, relay, atau remote base station.
- main base station
Access Point yang berfungsi sebagai main base station mempunyai koneksi langsung dengan backbone menggunakan kabel - relay base station
Access Point yang berfungsi dari relay base station akan melakukan pancar ulang atau relay dari access point satu ke access point yang lain - remote base station
Access Point yang berfungsi sebagai remote base station akan berfungsi melayani koneksi wirelles dari client.
Syarat untuk membangun Wireless Distribution System (WDS) : Access Point utama maupun Access Point Repeater harus mendukung fitur WDS
- Masing-masing IP Address Access Point tidak boleh sama.
- Sebagian besar Authentication access point yang didukung dalam WDS adalah WEP 64/128 bit. Dan semua Access Point yang terlibat dalam 1 koneksi harus menggunakan Methoda Inkripsi / Authentication yang sama.
- Channel Radio yang digunakan harus sama. Misal Channel 10.
- Matikan layanan DHCP Server pada Access Point Repeater, karena DHCP akan diambil alih Access Point utama yang sebagai default gateway.
- Ada kemungkinan WDS tidak berfungsi jika Access Point utama dan Access Point Repeater berbeda merk.
Macam-Macam
Mode Pada Wireless Distribution System (WDS)o-A bisa dibagi menjadi dua
mode konektifitas wireless, yaitu :
-
Wireless bridge , dimana Access Point WDS hanya berkomunikasi satu sama
lain (sesama Access Point , dan tidak
mengizinkan station (STA) untuk mengaksesnya.
- Wireless repeater, dimana Access Point-Access Point saling berkomunikasi satu sama lain dan mengizinkan station (STA) untuk mengakses mereka.
Wireless Distribution System (WDS) bisa diterapkan dengan
diterapkan oleh Access Point yang berbeda merk (untuk
merk dan tipe tertentu, dan tidak semua Access Point memiliki
fitur Wireless Distribution System / WDS).
Topologi
Ada lebih
dari satu access point yang nantinya akan memancarkan wireless dengan SSID yang
sama. Client bisa terkoneksi ke access point manapun, tergantung signal dari
access point mana yang terdetct bagus di sisi client. Ketika client berpindah
lokasi dan terputus dengan salah satu access point, client akan secara
otomastis berpindah ke access point lain yang menjangkau client tersebut.
Static WDS
MikroTik
memiliki fitur Dynamic WDS dan Static WDS. Biasanya dengan
pertimbangan kestabilan koneksi, admin jaringan lebih memilih static WDS.
Memang secara konfigurasi sedikit lebih rumit, namun koneksi tidak mudah
berganti - ganti jika signal turun. Ketika koneksi antar repeter berpindah,
koneksi biasanya akan putus kurang lebih dalam satu ping. Jika terlalu sering,
maka akan muncul kesan koneksi seperti putus - putus. Maka dari itu,
banyak yang memilih untuk mengimplementasikan static WDS. Artinya, kita
tentukan ke access point mana repeater akan terkoneksi. Sehingga walaupun
signal turun, koneksi tidak akan berpindah - pindah. Sebagai contoh, kita akan
coba bangun implementasi static WDS dengan detail topologi seperti berikut:
Access Point
Master
Router yang
menjadi AP master harus terkoneksi ke internet. Jika sudah terkoneksi ke
internet dengan baik, saatnya setting sebagai AP master. Pertama buat interface
Bridge. Pada setting STP, pilih RSTP pada opsi Protocol Mode.
Kemudian
tambahkan interface wlan kedalam port bridge tersebut. Masuk ke tab port,
kemudian klik tombol +. Pilih interface wlan1 dan arahkan pada bridge yang
sudah dibuat, kemudian klik OK.
Setting
bridge sudah selesai, kemudian kita setting interface wlan sebagai access
point. Double-klik interface wireless kemudian masuk ke tab Wireless. Set
dengan mode AP-Bridge. Parameter lainnya bisa disesuaikan dengan
kebutuhan.
selanjutnya
kita mulai setting static WDS. Double klik interface wireless, kemudian masuk ke
Tab "WDS". Pada opsi WDS Mode, silahkan pilih static.
Kemudian pada opsi WDS Default Bridge, pilih bridge yang sudah dibuat
sebelumnya.
Kemudian
buat interface WDS baru secara manual di menu Wireless. Klik tombol +
dan pilih WDS.
Pada opsi WDS
Address isi dengan mac-address repeater yang akan terkoneksi ke AP master.
Coba perhatikan gambar topologi sebelumnya. AP Master terkoneksi ke Repeater 1
dan Repeater 3. Maka pada opsi WDS Address akan kita isi dengan mac-address
inetrface wireless Repeater 1 dan Repeater 3.
Setting WDS
sudah selesai, selanjutnya kita tinggal setting Hotspot Server pada AP Master di
interface Bridge yang sudah dibuat. Jika Hotspot Server dipasang pada
interface wlan maka laptop yang terkoneksi ke repeater tidak akan mendapatkan
service Hotpsot.
Repeater 1
Cara setting
repeater 1 pertama buat interface bridge dengan port wlan1, pada langkah ini
cara yang dilakukan hampir sama ketika setting bridge pada AP Master. Jika
setting bridge sudah selesai, setting interface wireless sebagai WDS
Slave.
Kemudian
setting pada Tab WDS dengan WDS Mode = Static dan WDS Default Bridge pilih
interface Bridge yang sudah dibuat. Selanjutnya buat WDS static di menu
Wireless. Sedikit berbeda dengan setting pada AP Master, kali ini setting WDS
Address pada Repeater 1 diisi dengan mac-address interface wireless AP Master
dan Repeater 2. Ingat, Repeater 1 terkoneksi dengan AP Master dan Repeater 2.
Setting
static WDS pada Repeater 1 sudah selesai. Jika kita ingin repeater 1 bisa konek
ke interne, tinggal berikan ip address di interface bridge yang dibuat
sebelumnya. Tambahkan pula DNS dan gateway. Jika AP Master menjalankan service
hotpsot, jangan lupa binding mac-address masing - masing repeater mengingat
Router MikroTik tidak mempunyai browser untuk login hotspot.
Repeater 2
Setting pada
repeater 2 juga hampir sama dengan repeater 1, seperti setting bridge, dan
setting WDS pada interface wireless. Yang sedikit membedakan adalah ketika
menambahkan static WDS. Rada Repeater 2, WDS Address diisi dengan mac-address
Repeater 1 dan Repeater 3 karena Repeater 2 nantinya akan terkoneksi dengan
kedua repeater tersebut.
Repeater 3
Sama halnya
dengan Repeater 2, setting bridge dan juga setting WDS pada interface wireless
sama dengan setting pada repeater 1. Dan Pada saat membuat static WDS, WDS
Address kita isi dengan mac-address AP Master dan mac-address Repeater 2. Dimana
Repeater 3 ini akan terkoneksi ke AP Master dan ke Repeater 2.
Setting
static WDS Sudah selesai. Jika semua perangkat baik AP master dan Repeater bisa
saling terkoneksi dengan baik, maka interface static WDS yang sudah kita buat
sebelumnya akan berstatus RSA (Running, Slave, Active).
Kemudian
coba konek ke wireless lewat laptop, akan muncul halaman login, walaupun laptop
terkoneksi dengan selain access point master, bisa jadi Repeater 1 atau
repeater lainnya.
Tutorial Konfigurasi WDS
Referensi :
Komentar
Posting Komentar